Senin, Maret 01, 2010

WISATA GREEN CANYON (26-28 Februari 2010)

Libur telah usai!

Liburan kali ini (26-28 Februari 2010) saya bersama dengan beberapa teman pergi untuk mengunjungi Cukang Taneuh atau yang lebih dikenal dengan nama Green Canyon. Green Canyon merupakan “sambungan” rangkaian sungai Cijulang dengan tebing batu kapur yang tinggi di kiri-kanannya, hampir membentuk sebuah goa besar dengan dasar lantai air berbentuk kolam berarus deras.Dengan perpaduan yang unik, yakni perpaduan antara sungai, lembah hijau, hutan lindung, dan aneka stalaktit-stalakmit, tak heran tempat ini merupakan salah satu lokasi pariwisata yang sangat diminati baik oleh turis lokal maupun manca-negara. Keindahan berbalut kesunyian, bagai surga yang tersembunyi.

Jakarta -  Pangandaran, 26-Februari 2010

Bersama dengan ketujuh teman lainnya, kami pun berangkat. Dengan bermodalkan tekad dan keyakinan tepat pukul 09.00 pagi kami pun menuju lokasi liburan kali ini. Namun sayang, ternyata memasuki tol Bandung kami harus memakan waktu ± 2 jam untuk keluar dari kemacetan. Tepat siang hari kami pun berhenti untuk beristirahat sekaligus mengisi perut. Kali ini tempat yang kami pilih adalah Nasi Liwet Pak Asep. Tempatnya bagus banget, harga makanan yang ditawarkan pun cukup ekonomis. Setelah menunggu beberapa saat (karena resto ini memang salah satu resto favorit di wilayah tersebut), maka kami pun segera memesan paket makan siang untuk 8 orang ditambah dengan jus buah sebagai penambah stamina. Setelah 1,5 jam puas beristirahat, kami pun melanjutkan perjalanan. Kali ini perjalanan tidak diwarnai dengan kemacetan. Tepat Pk. 17.30 kami pun tiba di pantai Pangandaran. Sambil melepas lelah dengan menikmati sunset yang sedikit tertutup awan, kami pun mengambil beberapa gambar yang mengawali moment liburan kali ini.

Dibantu dengan Pak Poniran, kami pun mencari tempat penginapan. Meskipun libur panjang, ternyata penginapan di lokasi pantai masih banyak yang kosong. Sesuai dengan budget yang ada, kami pun berprinsip mencari tempat yang murah, bersih dan nyaman serta aman. Akhirnya pilihan kami pun jatuh pada penginapan Pondok Abad Baru. Penginapan ini merupakan penginapan dengan konsep minimalis yang masih baru dibangun. Lokasinya tidak terlalu jauh dari pantai, dan dari lantai 3 dimana kamar kami berada, kami puas menikmati panorama pantai Pangadaran beserta dengan pulau cagar alam yang terkenal dengan banyak keindahan alam yang ditawarkan. Selesai mandi kami pun segera mencari santap malam ke pasar ikan dengan mengendarai becak. Pasar ikan di Pangandaran sama seperti pasar ikan di Muara Karang. Ikan dan hewan laut lainnya dapat dipilih sendiri dan dibeli sesuai dengan kebutuhan. Selesai makan, kami pun segera pulang ke pondok disertai dengan hujan rintik. Sambil berharap semoga hujan tidak berlanjut esok hari, kami pun tidur dengan lelapnya.



Pangandaran - Cukang Taneuh (Green Canyon), 27 Februari 2010

Bagun tidur kuterus mandi. Seperti lagu anak-anak yang terkenal itu, kami pun segera bersiap-siap untuk melanjutkan kegiatan melancong kami setelah menyantap sepiring nasi goreng yang telah disediakan oleh Pak Irin dan roti srikaya yang telah disiapkan oleh salah satu teman kami. Karena jadual hari ini cukup padat, maka perlu banyak menyantap karbohidrat untuk menambah energi dan stamina. Kami pun segera menuju pantai Pangandaran untuk menyewa perahu menuju cagar alam Panajung. Menurut info yang ada cagar alam ini memiliki banyak sekali warisan peninggalan yang indah dan wajib untuk dikunjungi. Ada Cirengganis( mata air yg tidak pernah berhenti mengalir), Goa Jepang, Pantai Pasir Putih, Batu Kipas, Goa Nenek Lampir dan masih banyak lagi. Di cagar alam ini juga kita bisa bermain air sepuasnya sambil menikmati alam bawah laut yang sungguh menakjubkan. Namun, mengingat waktu kami yang terbatas (masih harus menuju Green Canyon, tujuan utama kami berlibur), maka kami pun segera kembali ke pantai untuk melanjutkan perjalanan.

Dengan menempuh waktu 1 jam, kami pun tiba di lokasi dermaga GC. Segera membeli tiket dan mendapatkan nomor urut 396 dari 289 yang ada. Pfew, harus menunggu lama nih. Setelah 3,5 jam menunggu, akhirnya giliran kami pun tiba. Tanpa membuang waktu, kami pun segera menuju perahu yang telah siap menangkut kami menuju lokasi. Oh, ya sebaiknya selama perjalanan kita tidak membawa barang-barang berharga maupun barang-barang yang hanya akan membuat ruang gerak terbatas. Jika ingin membawa kamera guna merekam momen yang diinginkan sebaiknya dikemas dalam wadah tahan air, karena setengah perjalanan nanti harus ditempuh dengan berenang ataupun mendaki bebatuan yang cukup licin dan tajam.Memakai sandal gunung, life jacket dan helmet amat sangat disarankan. Namun jangan khawatir untuk life jacket dan helmet merupakan salah satu fasilitas yang telah disediakan.

Sekarang saatnya berpetualang. Keindahan alam sekitar membuat kami tidak henti-hentinya terpesona dan semakin penasaran untuk melihat keindahan Cukang Taneuh yang sebentar lagi akan kami nikmati. Ternyata untuk mencapai lokasi yang terbaik dari Cukang Taneuh, kami harus kembali membayar. Istilahnya sih biaya guide yang mendampingin kami karena situasi yang cukup berbahaya dan cukup jauh untuk dicapai. Hmm...setelah diskusi paripurna, kami pun sepakat untuk membayar tambahan tersebut. Jika tidak sampai akhir, maka keseluruhan dari perjalanan kami pun percuma dan kami pun tidak ingin menyia-nyiakan waktu dan pengorbanan yang telah kami jalani. Whoalaaaa...ternyata memang benar-benar menakjubkan. Arus liar dan pemandangan yang ada tidak sebanding dengan biaya tambahan yang ada. Bukit batu yang curam dikanan-kiri sungai dengan aliran airnya yang deras (meskipun saat itu air sedikit keruh akibat hujan semalam) tidak menciutkan nyali kami untuk mencapai titik akhir dari perjalanan kami, yakni terjun dari ketinggian 10 meter diatas sebuah batu yang curam.Wuih, seperti bule-bule yang ada...saya pun akan mengatakan hal yang sama...I'M GONNA BACK AGAIN TO GET MUCH MORE ADRENALINE (haha)...

Puas main air, kami pun segera kembali menuju pantai Pangandaran untuk menjemput kedua teman yang kekeuh tetap tinggal disana. Setelah bersih-bersih dan menyantap makan malam ala Pangandaran yang full seafood untuk terakhir kalinya kami pun segera berangkat menuju kota kami tercinta..JAKARTA WE'RE COMING!!!


DAFTAR ALAMAT PENTING

Nasi Liwet Pak Asep Stroberi-2 Cab. Nagreg
Jl. Raya Kadungora No.245, Leles Garut
Telp. 0262-2458700/HP. 081931202079 atau 081646895245

Penginapan Pondok Abad Baru Rp 300.000,-/kamar
Pondok Abad Baru
Jl. Pantai Bara No.10 RT05/RW05, Pangandaran
Telp. 0265-631669/HP. 085220079872 (Mas Irin)

Hotel Century
Pantai Barat Bulak Laut No.86, Pangandaran
Telp. 0265-639171/HP.0265-9217103

PERINCIAN BIAYA
  • Biaya Tol & Solar PP Rp 400.000,-
  • Biaya Penginapan Rp 600.000,- (normal Rp 700.000,-)
  • Biaya Makan Rp 200.000,-
  • Biaya Sewa Perahu Trip Cagar Alam Rp 240.000.- (normal Rp 400.000,-)
  • Biaya Sewa Perahu Green Canyon Rp 75.000,-
  • Biaya Guide Green Canyon Rp 100.000,- (normal Rp 150.000,-)
Total Biaya Rp 1.615.000,- utk 8 org atau Rp 201.875,-/org