Rabu, November 11, 2009

7 KIAT KERJA MENURUT AMSAL SALOMO

1. Andalkan Tuhan

Amsal 3:5-6 berkata, "Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu."
Sertakan Tuhan di dalam segenap pekerjaanmu karena banyak yang harus kita kerjakan tetapi tidak diajarkan di bangku sekolah dan banyak yang terjadi yang tidak pernah kita duga sebelumnya.

2. Carilah Pengetahuan

Ilmu pengetahuan, cara bekerja yang benar & efisien perlu kita cari. Amsal 19:2 berkata, "Tanpa pengetahuan, kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah". Jangan sungkan belajar dan meminta petunjuk jika tidak mengerti. Amsal 19:20 berkata,"Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan."

3. Rajin dan Cekatan

Hanya orang rajin dan cekatan yang akan diingat oleh pimpinannya,terutama waktu menetapkan promosi jabatan & kenaikan gaji. Amsal 10:4 berkata, " Tangan yang lamban membuat miskin, tetapi tangan orang rajin menjadikan kaya". Dan Amsal 14:23 berkata, "Dalam tiap jerih payah ada keuntungan,
tetapi kata-kata belaka mendatangkan kekurangan saja."

4. Berlakulah Jujur dan Benar

Amsal 16:8 berkata,"Lebih baik penghasilan sedikit disertai kebenaran, daripada penghasilan banyak tanpa keadilan". Amsal 10:9 berkata,"Siapa bersih kelakuannya, aman jalannya, tetapi siapa berliku-liku jalannya,akan diketahui ". Renungkan juga Amsal 10:16,"Upah pekerjaan orang benar membawa kepada kehidupan, penghasilan orang fasik membawa kepada dosa."

5. Jaga Mulut

Mengerjakan tugas-tugas adalah suatu pekerjaan yang berat, jangan ditambahi lagi dengan masalah lain karena mulut kita yang bocor. Amsal 21:23 berkata, "Siapa yang memelihara mulut dan lidahnya, memelihara diri daripada kesukaran". Dan Amsal 10:19 berkata, "Di dalam banyak bicara pasti ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, berakal budi."

6. Sabar dan Tenang

Amsal 16:32 berkata,"Orang yang sabar melebihi seorang pahlawan, orang yang menguasai dirinya, melebihi orang merebut kota". Dan Amsal 14:30 menambahkan, "Hati yang tenang menyegarkan tubuh, tetapi iri hati membusukkan tulang."

7. Jangan Ingin Cepat Kaya

Menjadi kaya adalah impian kebanyakan orang dan sah-sah saja.
Yang harus diperhatikan adalah : 
(1) Menjadi kaya, bukanlah tujuan utama di dalam hidup ini;
(2) Ingin cepat kaya seringkali menjebak orang-orang ke dalam perbuatan yang berdosa;
(3) Menikmati hidup lebih penting dari menjadi kaya tetapi mempunyai banyak masalah.

Renungkanlah Amsal 10:22,"Berkat Tuhan-lah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya," dan Amsal 13:11,"Harta yang cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi sedikit, menjadi kaya."

SELAMAT BEKERJA !

Senin, November 09, 2009

PATIK NI DEBATA

Patik Parjolo
Ahu do Jahowa Debatam! ninna Debatanta. Ndang jadi marangkup Ahu bahenonmu Debatam.

Patik Paduahon
Ndang jadi ganaonmu jala ndang jadi sumanonmu manang aha na di
Banuaginjang dohot na di banuatonga on ro di na di bagasan aek na di toru ni tano, ianggo tung gabe sisombaon manang sioloan.

Patik Patoluhon
Ndang jadi dohonon goar ni Debata, ianggo so ture dalanna. Ai hona uhumNa do sogot angka na marsineang di goarNa.

Patik Paopathon
Ingot hamu ma pabadiahon ari minggu i! Dina onom ari ma ula hamu nasa siulaonmu, alai anggo ari papituhon i, ari paradianan ni Jahowa Debatam do i. Ndang jadi ho mangula anggo na sadari i manang anakmu pe manang borum, manang naposom lahilahi manang naposom boruboru, ro di pinahanmu ro di pangisi ni huta ni halak pe na mangebati hutam. Ai di onom ari ditompa Debata langit dohot tano dohot laut dohot nasa isina; dung i maradian do Ibana di ari papituhon i. Dibahen i do umbahen na dipasupasu Debata ari paradiananmuna i jala diparbadiai

Patik Palimahon
Ingkon pasangaponmu do natorasmu asa martua ho jala leleng mangolu di tano na nilehon ni Jahowa Debatam di ho.

Patik Paonomhon
Unang ho mamunu!

Patik Papituhon
Unang Ho mangalangkup!

Patik Paualuhon
Unang Ho manangko !

Patik Pasiahon
Unang ho manghatindanghon hata na so tutu aralohon dongan jolma.

Patik Pasampuluhon
Ndang jadi haliangan ni roham bagas ni donganmu, ndang jadi haliangan ni roham dongan saripe ni donganmu, manang naposona baoa manang naposona boruboru, manang lombuna manang hodana, manang dia pe ugasan ni donganmu.

When I Say "I am a Christian"



When I say "I am a Christian"
 I'm not shouting "I'm clean living'."
I'm whispering "I was lost, now I'm found and forgiven."

When I say "I am a Christian"
I don't speak of this with pride.
I'm confessing that I stumble and need Christ to be my guide.

When I say "I am a Christian"
I'm not trying to be strong.
I'm professing that I'm weak and need Christ's strength to carry on.

When I say "I am a Christian"
I'm not bragging of success.
I'm admitting I have failed and need Christ to clean my mess.

When I say "I am a Christian"
I'm not claiming to be perfect,
 My flaws are far too visible, but Christ believes I am worth it.

When I say "I am a Christian"
I still feel the sting of pain.
I have my share of heartaches. So, I call upon Christ's name.

When I say "I am a Christian"
I'm not holier than thou,
I'm just a simple sinner who received Christ's good grace, somehow!

Body Mass Index Table


Kamis, November 05, 2009

5 Email Marketing Best Practices (dave@connectreach.com)

1. Use Text Links to Maximize Click-Thru Rates

While graphics can often add flare to an email, a great deal of research shows that readers respond best to bold, blue, underlined text links. So if want to get your email newsletter readers to click and visit your site (and I'm sure you do!),
include links in text form without relying too heavily on graphics for the maximum possible click-thru rate.

2. Personalize for Best Results

Your email newsletter should contain the subscribers name in a greeting, right at the top. The reason? A much higher response rate. People love being addressed personally, and as proven by countless email studies, a simple "Hey John," will
go a very long way in increasing the response rate (if that subscriber's name is John, that is).

3. Always Include an Unsubscribe Link

An unsubscribe link in every email, more than being a courtesy, it's actually law in some countries. Not only that, but the providing an easy to use, clickable unsubscribe link at the bottom of each email helps keep your subscriber
list clean, your deliverability high and gives the subscribers that stay with you confidence in knowing they can unsubscribe if they ever want to... And believe it or not, it's that type of confidence in your company that will keep actually
keep them subscribed -- go figure.

4. Keep it Consistent

If you're sending out an email newsletter to your clients and prospects, you have to keep the design consistent, the from field consistent, and the timing of your mailings consistent -- if you want to get a high response rate that is! It's okay to make a change every once in a long while, but generally you want to keep things as consistent as possible so that your subscribers learn to expect your great email newsletters, and the informative content that comes with it, in their email boxes.

5. List Benefits in the Subject Line

"ABC Co. Newsletter - September Issue" isn't going to cut it as a subject line. Why should your client's or subscribers bother to open that email? Good question. In fact, it's a question you should answer for them by listing the benefits of reading
the email right in the subject line. So, go for a subject like "ABC Newsletter: 10 Tips on How to Do XYZ". Now, that'll catch some eye-balls and get 'em to open up.

Mengenali Kebutuhan Emosi Anak Anda (Veronica Colondam)

Sebagai orang tua, kita perlu memperhatikan kondisi emosi anak. Membantu mereka mengenali emosi atau perasaan yang mereka mengenali emosi atau perasaan yang mereka rasakan pada saat-saat tertentu dalam hidup mereka yang membantu untuk memproses emosi mereka menuju kematangan emosi.

Dalam menghadapi anak, orangtua diperhadapkan empat jenis kondisi emosi seperti moody, marah, kesedihan dan stress (untuk stress akan dibahas pada artikel selanjutnya).

Meregulasi mood anak

Remaja dikenal dengan masa mood swing yang sulit diprediksi. David Wilmes (1995) nengkategorikan empat macam mood yang cukup konsisten yang dialami remaja yakni H.A.L.T (Hungry,Angry,Lonely,Tired). Keempat hal ini adalah indicator untuk menjelaskan ketidaknyaman atau rasa aneh yang terjadi dalam diri anak. Oleh karena itu, anak perlu diajar berwaspada terhadap hal tersebut dan bagaimana bersikap untuk mengatasinya.

Hungry. “Sudah makan koq lapar terus."

Angry. “Lagi sebel aja, padahal ga ada yang ganggu.”

Lonely. “Suka kesepian walau banyak orang di sekelilingku.”

Tired. “Kenapa sering lelah padahal sudah cukup tidur.”


Strategi untuk mempertahankan mood baik pada anak adalah :

* Jauhi makanan fast food dan junk food. Anak perlu nutrisi yang baik untuk pertumbuhan. Kebanyakan junk food secara kedokteran dapat menimbulkan bosan dan depresi. Nutrisi yang seimbang dan variasi makanan dapat mendatangkan mood yang baik.
* Cukup tidur. Remaja yang tidak mendapat waktu tidur yang cukup karena bekerja atau sekadar menonton TV membawa akibat negative terhadap perasaan di hari berikutnya. Riset yang dikutip dalam buku Parenting for Prevention yang ditulis David Wilmes tahun 1995 menemukan remaja perlu 8-9 jam tidur setiap malam untuk “berfungsi” dengan baik. Pertahankan jam rutin tidur sesuai umur anak: anak SD tidur antara jam 8-8.30; SMP jam 8.30-9 dan SMU jam 9-10 malam.
* Beraktifitas fisik dan berolahraga. Melakukan aktifitas yang fun sebaiknya dilakukan secara rutin. Biarkan anak memilih jenis olahraga atau kegiatan yang menyenangkan dia. Hal ini akan sangat membantu untuk membangun mood baik. Jauhkan dari aktifitas pasif seperti main game, nonton TV atau sekedar duduk di depan computer/internet.
* Ajar anak untuk membicarakan perasaan yang tidak nyaman yang mereka rasakan dan sampaikan kepada anak anda bahwa jika mereka tidak nyaman maka seisi rumah juga merasa tidak nyaman.

Strategi untuk mengontrol amarah anak.

Amarah sebenarnya memiliki potensi membangun karena rasa marah dapat memberi kita energi untuk memecahkan masalah-masalah dan memuaskan kebutuhan kita. Meskipun demikian, ada perbedaan besar antara memuaskan kebutuhan dengan ekspresi marah yang destruktif yang dilakukan dengan cara yang tidak pantas. Hanya karena anda ‘membutuhkan’ krayon biru tidak membuatnya memiliki alas an untuk memukul teman sekelasnya yang tidak mengembalikan krayon itu pada tempatnya. Sebagai orang tua, anda bertanggungjawab mengajar anak anda bahwa marah itu diperbolehkan, namun tidak berlaku untuk bertingkah laku kasar. Berikut saran dari Pat Huggins, instruktur klinik dalam Graduate School of Counseling di Universitas of Washington di tahun 1993 yang akan menolong dalam membantu anak mengontrol amarahnya.

* Trik Kura – Kura

Ketika anak anda kesal, biarkan dia mencoba melakukan trik kura-kura, (anda dapat melatihnya saat dia sedang tidak dalam kondisi marah). Tuntun anak anda untuk memikirkan waktu atau berikan contoh situasi saat dia marah. Biarkan itu mengingat perasaan yang muncul saat emosi-emosi itu muncul. Jelaskan padanya, bahwa daripada ia memukul atau memanggil nama seseorang, dia dapat berpua-pura menjadi kura-kura. Saat seekor kura-kura takut atau marah, ia bersembunyi dalam tempurungnya, tempat ia merasa aman. Tempurung itu memberikan kesempatan kepada kura-kura untuk menenangkan dirinya karena itu melindunginya dari pihak luar. Jika anak anda masuk ke dalam ‘tempurung’ itu akan melindunginya karena ia tidak akan mendapat kesulitan akibat memukul teman bermainnya. Hal ini secara umum terebukti efektif diterapkan pada anak-anak di sekolah dasar yang gemar melakukan permainan ‘berpura-pura’ meskipun membutuhkan waktu beberapa saat sebelum mereka dapat fasih memainkannya.

* Berbicara pada diri sendiri


Ini dapat menjadi langkah kedua setelah melakukan trik kura-kura atau bisa juga dilakukan secara terpisah. Ketika anak anda marah, biarkan dia berbicara kepada sendiri. Biar berkata dengan suara keras, “Tarik napas dalam-dalam dan rileks.” Kemudian biarkan dia berkata pelan kepada dirinya sendiri. Latih dia untuk mengatakan kalimat-kalimat seperti “Saya dapat mengontrol sikap” atau “Saya akan memikirkan suatu cara untuk menyelesaikan masalah ini.” Gabungkan semua kalimat itu lalu biarkan anak anda mengatakannya nerulang-ulang dalam kepala mereka. Kadangkala, hanya dengan berkata pada diri anda untuk tenang dapat menolong anda menjadi tenang.

* Katakan dengan manis

Saat anda marah, sangatlah sulit untuk tetap bersikap sopan. Praktikkan dengan cara mengatakan kemarahan anda kepada anak anda dengan cara yang tidak menyakitkan. Termasuk di antaranya, “Itu menganggu saya,” “Berhentilah menganggu saya”, “Saya tidak menyukainya”, “Itu membuat saya marah”, “Tinggalkan saya sendiri”. Perhatikan kalau semua kalimat ini menghindari kata “kamu”. Saat anda mengatakan “Kamu menganggu saya”, itu hanya akan membuat orang lain bersikap defensive dan mereka akan semakin menganggu anda.

* Gunakan kantong saku

Jelaskan pada anak anda bahwa kesal itu diperbolehkan, tetapi tidak untuk memukul atau mengancurkan benda-benda. Saat anak marah, ajarkan dia untuk memasukkan tangan ke dalam kantong sakunya atau tarohlah di belakang punggung mereka. Ini dapat digunakan untuk mengontrol keinginan mereka untuk memukul. Ketika kedua tangan anak berada dalam katung sakunya, biarkan dia mengatakan kepada orang di dekatnya bagaimana perasaannya saat itu dan mengapa demikian. Hal seperti ini juga sangat mendorong kemampuan berkomunikasi seara efektif.

* Tuliskan perasaanmu

Belilah sebuah diary untuk anak anda dimana dia bisa mengungkapkan perasannya. Atau, biarkan dia menulis sebuah surat kepada orang yang membuat dia kesal. Seakan-akan dia akan memberikan tulisan itu kepada orang tersebut. Katakan bagaimana perasaan si anak dengan sejelas-jelasnya terhadap orang tersebut dan mengapa si anak emrasa seperti itu. Jika anak anda belum bisa menulis, dia bisa mendiktekannya suratnya lewat anda. Simpan surat itu untuk beberapa waktu, dan ketika sudah hilang amarahnya, berikan surat itu kepadanya.

Hal yang perlu diperhatikan terakhir adalah bagaimana cara anda mengekspresikan amarah anda. Contoh yang anda berikan adalah guru terbaik bagi anak anda. Jika anak anda melihat berteriak kepada orang lain, membanting sesuatu, atau memukul orang lain sata anda marah, dia akan melakukan yang sama ketika dia marah.

Mengatasi Kesedihan

Banyak orang berpikir, orang yang mudah bersedih atau kesedihan adalah sebuah kelemahan atau perbuatan mengasihani diri sendiri. Jika seorang anak tidak melepas emosi duka atau kesedihan yang mendalam, ini dapat menjadi sumber penyakit mental dan fisik di kemudian hari. C.M. Riley adalah seorang dokter anak yang pernah meneliti tentang apa yang akan terjadi pada anak-anak yang tidak dapat mengekspresikan duka/kesedihan melalui tangisan. Menurut Riley, tangisan yang tertahan akan membuat tekanan darah meningkat tajam, timbul bercak-bercak merah pada tubuh, sampai pada melemahnya saraf pengontrol saliva sehingga anak mungkin dapat mengeluarkan air liur (drooling) tanpa sadar.

“A cheerful heart is a medicine; a broken spirit dries out of the bones.”

Dalam duka, seorang anak bisa menjadi pemarah, sulit konsesntrasi, sulit tidur atau menarik diri dari pergaulan/aktivitas keluarga dan mungkin memiliki rasa bersalah yang berkelanjutan akan hal-hal yang seharusnya ia lakukan atau katakan.

Empat hal utama yang perlu dimengerti untuk menolong mengatasi kesedihan :

1. “Let it out”

Biarkan mereka menangis. Itu bukan tanda sebuah kelemahan. Ahli neurology mengatakan bahwa kesedihan adalah emosi primer manusia yang bersifat ‘survival’ manusia. Dalam otak, dimana perasaan berakar, ada sebuah “lorong nuclei” yang menjadi tombol on/off tangisan yang perlu difungsikan jika seseorang bersedih, jika tidak ini dapat mendatangkan penyakit. Penyair Perancis, Jules Renard, pernah berkata, “…untuk apa ada air mata jika tidak menetas?”

Penulis buku The Vital Balance, Dr. Karl Menninger juga mengatakan bahwa tangisan adalah sebuah bentuk kelegaan alami tubuh yang paling manusiawi and universal. Ini karena kesedihan adalah emosi social; sehingga muka sedih/menangis menjadi tanda kita butuh dukungan dan hiburan dari orang lain.

Dr. Rita Justice et al. dari Universitas Houston, Amerika Serikat, menulis tentang ‘kegunaan’ menangis secara ilmiah. Air mata ternyata mengandung horman stress (ACTH) dan leucine-enkphalin (jenis endorphin pengurang rasa sakit). Karena itu, menangis dapat menyeimbangkan hormone stress dalam tubuh manusia. Riset lebih jauh menemukan kaitan antara air mata dan penyakit yang berkaitan dengan stress seperti sakit maag dan colitis (infeksi usus besar) bahkan umur pendek. Kondisi ini lebih sering terjadi pada orang yang memiliki sikap negative terhadap menangis.

2. “Talk it out”

Bawalah anak anda ke dalam tatanan rasional dengan bertanya secara strategis:

* Apa yang membuat kamu sedih?
* Bagaimana kenyataannya?
* Apa kondisi yang kamu harapkan?
* Berikan waktu sampai anak dapat belajar menerima kenyataan.. Tergantung dari pribadi anak, waktu diperlukan untuk bangkit dari kesedihan tidak dapat ditetapkan. Perjalanan spiritual (melalui doa, aktif dalam pelayanan social, atau meditasi) dapat mempercepat proses ini.

3. “Don’t Do That”

* Jangan menutup diri

Bagi pria, terbuka akan perasaan sangat sulit karena intinya pria cenderung merasa gengsi dan ‘lemah’ jika didapati menangis. Tapi riset menemukan bahwa pada saat orang terbuka, system kekebalan tubuh meningkat dan hal ini dapat mengurangi resiko penyakit dalam. Wanita cenderung lebih mudah terbuka dan menangis dan hal ini membuat mereka hidup lebih panjang daripada pria. Dean Ornish dari University South of California School of Medicine di San Fransisco menemukan kaitan menangis dalam kecenderungan pria mengalami tersumbatnya arteri jantung terutama pada pria yang sering “berpindah” (dari berpindah sekolah, kerja dan pasangan hidup!)

* Jangan mengambil keputusan besar selama anak masih dalam keadaan emosi tidak stabil. Berbagai literature psikologi mengkonfirmasi pernyataan ini karena keputusan yang diambil sering kali disesali kemudian.

4.”Take care”

Menurut sebuah artikel dalam Helpquide Inggris (2007), ada tiga hal yang perlu dijaga selama masa berduka atau ketika bersedih:

* Jaga kesehatan mental selama dalam masa berkabung dengan:

1. Talk, Ekspresikan perasaan melalui berbicara dengan orang yang dipercaya
2. Write, Tulislah jurnal atau blog pribadi atau surat dengan jujur dan terbuka. Ahli psikologi percaya bahwa menulis dapat membawa anak ke dalam tingkat rasio yang lebih tinggi yaitu kesadaran akan kenyataan.
3. Create, Ciptakan sesuatu sebagai ekspresikan diri.Proses kreatif menolong menjernihkan pikiran.
4. Buy something, Untuk diri sendiri atau orang dikasihi.

T'rima Kasih (Jacqline Cellose - Nyanyian Hati 3)

Tak pernah kubayangkan semua ini
Menjadi jawaban atas doaku
Semua yang kuminta
Kau brikan padaku
Dengan apakah kubalas cintaMu

Tak pernah kubayangkan semua ini
Yang terbaik Kau berikan untukku
Anugrah terbesar Kau mati bagiku
Dengan apakah kubalas cintaMu

T'rimakasih buat karyaMu
Yang terindah dan terbaik dalam hidupku
T'rimakasih buat cintaMu
Yang tak pernah terhenti di s'panjang hidupku